kembang api

kembang api

Recent comments

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MUSIK BUAT SI PEMALU



Hari ini, hari pertama Alza masuk sekolah. Ia, yang sangat pemalu, menangis sewaktu di tinggal Mama di Taman Kanak-kanak indah. Ia tidak mau bicara pada Bu Dian, guru barunya. Ia juga tidak mau bicara dengan seorang anak laki-laki yang tersenyum padanya. “Aku Andi,” anak itu memperkenalkan dirinya. “Kau Siapa?” Ayu mengatupkan kedua bibirnya lalu tiba-tiba menghentakkan kakinya. Seolah berkata, “Pergi kau!” Andi juga ikut menghentakkan kakinya.
Kemudian, seorang anak perempuan bernama Wika juga menghentakkan kakinya. Segera, semua anak menghentakkan kaki-kaki mereka. “Lihat aku,” ujar Andi sambil berjalan berputar. Semua anak, kecuali Alza, mengikuti. Mereka berjalan berputar-putar, pergi ke halaman, menaiki tangga, dan masuk ke dalam ruangan. Alza memejamkan mata dan menutup telinganya dengan kedua tangannya.
Ketika ia membuka mata, anak-anak telah berada kembali ke tempat ia berdiri. Tak seorang pun memperhatikan Alza. Tak seorang pun mengajak Alza bicara. Mereka asyik bermain. Alza ingin bermain juga. Namun, ia malu untuk bergabung dengan mereka. Bu Dian lalu menepuk tangan tiga kali. Ucap Bu Dian, “Ayo, kesini, anak-anak!” Semua anak, kecuali Alza, mendekati Bu Dian, lalu duduk mengelilinginya. Alya berdiri dekat pintu, menghadap ke dinding. Bu Dian melihat Alza. Cetusnya, “Alza rupanya masih malu. Ia belum mau ikut bersama kita. Nah, siapa yang tahu bagaimana mengajaknya mau ikut bersama kita?”
“ceritakan saja cerita-cerita lucu,” Yanti mengusulkan. “Bagaimana kalau kita mengajaknya makan?” kata Wika. “Saya tahu! Saya tahu!” seru Andi. “Bagaimana jika kita bersama-sama memainkan musik untuknya?” Semua anak setuju. Andi mengambil sebuah kotak berisi alat-alat musik dari ruang musik. Ia meletakkan kotak itu di tengah ruangan dan mengeluarkan sebuah bel. Ia kemudian memainkannya. Ting! Ting! Ting! Yanti memilih sebuah bel juga. Ia memainkannya. Ting! Ting! Ting! Nina membunyikan sebuah drum. Duk-druk-duk-duk-duk! Duk-druk-duk-duk-dukk!
Sangat ramai. Alza melirik sambil tersenyum. Semua anak tampak gembira. “Mau gabung dengan kami, Alza?” ajak Andi sambil mengulurkan kerincing. “Yuk, main bersama kami!” Alza mendekati lingkaran sambil memegang kerincing pemberian Andi. Yanti tertawa, lalu membunyikan belnya ke telinga Alza. Alza pun tertawa. Rasa malunya hilang. Dibunyikannnya kerincingnya penuh kegembiraan. Saat Mama datang menjemputnya, Alza berkata pada teman-temannya, “Teman-teman, aku pulang duluan, ya!”. “Sampai ketemu besok, Alza!” balas Andi. “Ya, ya, sampai ketemu besok!” Alza melambaikan tangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar