Ujian
akhir semester sudah usai dan udah menerima raport. Kini tiba saat nya untuk
liburan tapi si Dani belum menemukan liburan yang pas di kunjunginya.setelah
berpikir-pikir akhirnya Dani menemukan rekreasi yang tempat yaitu di Rumah
pamanya di Djuanda katanya di sana bisa melihat pesawat dari dekat,jadi pengen
saya kesana.
Dan
keesokan harinya Dani pergi berlibur ke rumah pamannya. Rumah paman Dani di
Djuanda,Surabaya. Satu hal yang membuat berbeda dengan Banjar,dasa Dani. Di rumah pamannya ini. Dani
bisa melihat paesawat terbang .Hal itu membuat Dani ingin melihat pesawat
terbang lebih dekat lagi. Kemarin siang Dani bertanya kepada pamanya mengenai
Bandara Udara Djuanda ini dekat.jalan kaki saja sudah sampai.
Keesokan
harinya Dani mengajak Rudi pergi ke untuk melihat pesawat terbang dari
dekat.Rudi sendiri adalah adiknya Dani. Kemudian kedua anak ini pun
pergi.mereka terus menyusuri kampung-kampung. Akhirnya di depan mata mereka.
Tampak sebagian landasan pesawat udara. Di kejauhan tamapk juga tulisan
Djuanda. Betapa bahagianya hati Dani dan Rudi.
Saking inin melihat Pesawat lebih
dekat,mereka menerobos pagar kawat berduri. Mereka melangkahi rumput-rumput
yang jaraknya Cuma dua puluh meter dari landasan pesawat. Ketika sedang terpesona
seorang kakek penyabit rumput menegur mereka.
“Nak,mau kemana kalian?”
“mau melihat pesawat ,kek.
Kami dari desa kek.yang sedang liburan sekolah.” Kata Dani yang
terus terang.
“kalau mau lihat pesawat . dari
sini saja. Berbahaya kalau terlalu dekat.”kata kakek
Rupanya Dani dan Rudi tidak puas
hanya melihat dari kejauhan. Mereka terus berjalan menyusuri landasan. Tiba-tiba
sebuah sepeda motor melaju kencang ke arah mereka. Mereka petugas keamanan
bandara . melihat petugas itu,kedua anak itu segera berlari.
“Hei, mau ke mana kalian? Jangan
masuk ke landasan.”larang mereka.
Dani dan Rudi tidak menjawab.
Malah lari semakin kencang. Kedua petugas itu . Terus mengejar mereka dengan
sepeda motor. Dani dan Rudi akhirnya tidak mampu lagi berlari. Petugas yang di
boncengpun segera turun.
“kamu nakal ya.
Diperingatin,malah lari. Mau apa di sini?”
“Maafkan kami pak. Kami kesini
hanya ingin melihat pesawat.”kata Rudi sambil menangis.
“Benar pak. Kami ini anak desa dan di desa kami tidak pernah melihat
pesawat sebesar yang
kami lihat tadi,pak.” Ujar Dani
pula
“Kalian punya kartu peajar?”
Dani dan Rudi mengeluarkan kartu
pelajar dan memberikannya kepada petugas itu memeriksa dengan teiti. Mereka
akhirnya mengangguk-angguk percaya.
“kalian terlalu berani. Kalau mau
lihat pesawat,datang saja ke bandara Djuanda. Di sana kita
boleh lihat pesawat terbang di
depan mata kita. Jadi bukan di pinggir landasan sini.
Berbahaya.”kata petugas.
Seteah itu mereka pulang ke rumah
pamannya. Ketika masih di perjalan.
”kak untung kita membawa kartu
pelajar kalau tidak,tidak tahulah apa yang akan
terjadi.”kataRudi.
”iya, dek untung kita bawa kartu
pelajar”jawab Rudi.”kak liburan kali ini menyenangkan .kalau
kakak gimana?”Rudi bertanya
”iya kakak juga senang.liburan
kali ini memang menyenangkan karena kita dapat melihat
pesawat dari dekat. Sudahlah ayo
kita nanti mencari kita lagian udah sore.”
Ketika mereka asyik berbicara
tentang tadi bandara Djjuanda gak terasa udah sampai di rumah pamannya.
0 komentar:
Posting Komentar