Nama ku
Fitri,aku masih kelas dua SMP dan adalah hari ulang tahun ku.Sebelum perayaan
ulang tahun Fitri menyiapkan bahan-bahan nya misalnya beli balon,kue ulang
tahun,pita,topi ulang tahun,hiasa lainnya dan masih banyak lagi. Fitri sudah
menyebarkan undangan nya terutama teman sekelasnya.
Ulang
tahun Fitri kali ini cukup meriah.ketika sudah pemotongan kue kini saatnya
melihat penampilan teman Fitri. Banyak teman sekelasnya bersedia menunjukkan
keterampilan mereka. Si wawan menampilkan pantomim lucu. Ia meniru gerakan anak
yang membaca buku sambil nonton teevisi ,terkadang seperti orang yang
membukakan pintu dan si Wawan juga bisa meniru gerakan Michel Jackson.
Penampilan kedua yaitu Nita yang bersuara merdu,menyanyikan lagu
kesenangan Fitri. Woow mereka mendapat tepuk tangan meriah.
“Sebelum acara ini akan berakhir.”kata Rina yang menjadi pembawa
acara,
“Mati kita saksikan persembahan Umay dan Aldo!”
“Maaf teman-teman,ini bukan sulap,bukan sihir”kata Umay yang mengenakan topi hitamnya
yang kebesaran.
Penonton tertawa terpingkal-pingkal melihat topinya itu. Lalu
Umay menutup kedua mata Aldo dengan dengan tiga lapis kain hitam.
“kalau dengan satu lapis saja kita dapat melihat,bagaimana kalau
tiga lapis kain?”kata Umay
“buta dong”jawab penonton
yang hampir serempak.
“Nah,dalam keadaan buta,Aldo bisa menebak warna setiap bendera
yang akan ku angkat. Ayo
kita mulai.”
Umay mengangkat tinggi-tinggi sebuah bendera kuning. Mulutnya
lalu komat-kamit memanterai tongkatnya..
“Simsalabim! Abrakadabra! Kalau kau benar hebat,coba tebak warna
apa bendera ini.Aldo?”
“Kuning” Jawab Aldo.
Penonton spontan tepuk tangan.
“Sekarang silahkan salah seorang penonton memilih bendera warna
apa saja.” Kata Umay
Kemudian Rani maju. Ia memilih-milih sejenak. Lalu mengangkat
bendera putih.
“Simsalabim!Abakadabra! Pasti kali ini kau gagal,Ado . karena
yang memegang bendera
Rani,bukan saya. Nah,apa kau masih bisa menebak?”
“ini justru lebih mudah. Warnanya seperti kapas kan?”Aldo
lagi-lagi bisa menjawaab dengan tepat sekali. Penonton makin kagum. Begitu
seterusnya hingga giiran Fitri memilih bendera.
“Baik! Yang terakhir, saya minta tuan rumah yang memiih
bendera!”
Fitri bangkit dari tempat duduk nya dengan senang hati. Ia mengambi bendera yang
tadi telah di angkat Rani. Melihat itu. Umay tertegun sejenak. Akan tetapi, ia
segera kembai bersikap santai.
“Simsalabim!Abrakadabra!” suara Umay lebih lantang.
“pasti kali ini kau akan mengalami kesuitan besar,Aldo! Coba
sebutkan warna bendera yang di
pegang Fitri!”
“Wah, curang tuan rumah!” Aldo menggerutu.”yang ini, kan sudah
ku tebak tadi. Tapi demi
tuan rumah yang sedang berbahagia,semoga puas dengan jawabanku
yang terakhir. Putih !”
Mendengar jawaban terakhir itu,penonton memberi sambutan yang
luar biasa.
0 komentar:
Posting Komentar